Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

Gowes Blusukan, Kintamani ke Klungkung (Bagian 4)

Hari sudah sore. Beberapa warga sekitar ada yang mandi di bawah jembatan Sungai Telaga Waja. Airnya memang jernih. Mengalir dari kaki Gunung Agung di utara sana. Sementara, kendaraan berlalu-lalang melewati jembatan. Saya dan Anatoli Marbun "Bolenk" baru saja tiba di jembatan ini. Batas Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Setelah sebelumnya bersepeda dari Desa Suter di Kintamani. Sampai kemudian tiba di sini, di Desa Tangkup. Empat etape sudah kami lalui. Selanjutnya, kami akan menempuh etape kelima. Etape terakhir dari jalur bersepeda kami. Etape Kelima : Tangkup - Semarapura Di seberang jembatan, adalah Desa Selat. Tepatnya, kawasan yang bernama Banjar Apet. Kami mulai mengayuh sepeda ke sana. Melewati jembatan. Kemudian jalan menanjak. Tanjakannya hanya belasan meter. Kami menuntun sepeda. Ada pertigaan jalan. Dengan pohon bambu yang menyeruak menaungi jalan. Di sana, kami berbelok ke kiri. Menyusuri jalan makadam. Berbatu. Dengan beberapa sampah plastik be

Gowes Blusukan, Kintamani ke Klungkung (Bagian 3)

Ini adalah sambungan catatan perjalanan saya sebelumnya. Bersepeda bersama Anatoli Marbun "Bolenk", dari Kintamani ke Klungkung. Kami sudah menempuh dua etape : Suter ke Pempatan, dan Pempatan ke Muncan. Berikutnya, kami akan menempuh etape ketiga. Etape Ketiga : Muncan - Sangkan Gunung Kami sudah selesai makan siang di sebuah warung di Muncan. Menunya mie ayam bakso. Karena saya lapar dan lelah, rasanya menjadi sangat nikmat. Mangkok mie sampai bersih. Perjalanan di etape ketiga ini merupakan yang paling mudah. Karena seluruhnya adalah jalan beraspal. Menghubungkan Desa Muncan dengan Desa Sangkan Gunung. Kami mulai mengayuh sepeda lagi. Tak lupa sebelumnya mengisi ulang botol minum dengan air mineral. Jalan menurun terus. Dengan pemandangan sawah yang hijau. Juga beberapa rumah di pinggir jalan. Karena jalannya cukup besar, anjing-anjing di pinggir jalan tak banyak tingkah. Tak banyak menggonggong atau mengejar seperti di etape kedua. Mungkin karena telah ter

Gowes Blusukan, Kintamani ke Klungkung (Bagian 2)

Saya bersama Anatoli Marbun "Bolenk" bersepeda dari Kintamani ke Klungkung. Sebelumnya, kami telah melalui etape pertama dari lima etape yang saya susun. Menyusuri punggungan Gunung Abang dan lembahan Tukad Anyar. Hingga akhirnya kami tiba di pasar hewan Desa Pempatan sebagai titik akhir etape pertama. Tepat jam dua belas siang. Kami yang belum lapar memutuskan untuk menunda makan. Melanjutkan perjalanan menyusuri jalur etape berikutnya. Jika lapar, cari warung saja di pinggir jalan. Toh perjalanan akan melewati banyak desa. Etape Kedua : Pempatan - Muncan Jalur etape kedua ini bervariasi. Elevasinya masih dominan menurun. Jalur perjalanan akan banyak memotong sungai dan lembahan. Ini menyebabkan akan ada banyak tanjakan sekaligus turunan. Dari pasar hewan, kami menyusuri jalan beraspal. Ini adalah Jalan Raya Besakih - Pempatan. Juga sering disebut sebagai Jalan Pasar Hewan Besakih. Di sepanjang jalan, ada banyak sapi. Di Bali bagian timur, Desa Pempatan dan D

Gowes Blusukan, Kintamani ke Klungkung (Bagian 1)

Udara sejuk. Pepohonan dan semak di kanan kiri jalan setapak. Di beberapa titik berpasir. Kondisi ini menyebabkan cengkeraman ban tak stabil. Sepeda yang saya gunakan bekerja keras. Terpeleset beberapa kali. Gila! Jalur bersepeda di punggungan Gunung Abang ini sungguh mantap. Memiliki tingkat kesulitan yang sungguh menantang. * * * Sabtu pagi, saya bersama Anatoli Marbun "Bolenk" bersiap untuk berangkat bersepeda. Segala perlengkapan sudah masuk ke dalam tas. Sepeda juga sudah terpasang di mobil bagian belakang. Nasi campur bali yang menjadi menu sarapan kami sungguh nikmat. Ditambah teh manis dan beberapa kue basah. Itu semua sudah sangat cukup mengganjal perut. Menjadi amunisi untuk menjajal jalur bersepeda yang tak biasa. Saya merencanakan untuk bersepeda dari Kintamani ke Klungkung sudah sejak lama. Jalurnya sudah saya susun dengan detail. Titik awalnya berada di gigiran Gunung Abang, Kintamani, Bangli. Dengan tujuan akhir di titik nol Kota Semarapura, Klungk

Ke Singaraja

Saya jarang ke Singaraja, ibukota Kabupaten Buleleng di Bali. Kalau dihitung-hitung, saya baru tiga kali ke kota ini. Yang pertama sekitar tahun 1997, ketika saya SMP. Ikut lomba mengarang. Yang kedua sekitar tahun 2016. Mengantar Bapak bertemu rekannya. Dan yang ketiga pada akhir pekan ini. Mengantar adik ipar yang baru menjadi PNS. Suasana Kota Singaraja menyenangkan. Bisa dibilang sebagai kota terbesar kedua di Bali, setelah Denpasar. Cukup ramai. Tapi tidak padat. Jalanan lancar. Tak ada macet. Kondisi yang ideal untuk sebuah kota. Juga asri. Banyak pepohonan rindang di pinggir jalan. Ini saya lihat ketika baru memasuki Singaraja dari arah Bedugul. Ada patung Singa Ambara Raja yang menjadi landmark kota ini. Tampak gagah terpasang di persimpangan jalan utama. Ketika adik ipar saya ditempatkan di Singaraja, ia mengeluh. Katanya terpencil. Juga jauh. Jauh dari Denpasar. Padahal Denpasar ke Singaraja bisa ditempuh selama tiga jam perjalanan. Tapi jauh yang dimaksud adalah jau

Bersepeda, Denpasar - Ubud

Hari sudah sore. Jam tiga lewat. Matahari masih bersinar terik. Udara di Kota Denpasar terasa begitu panas. Saya akan bersepeda sore ini. Menyusuri jalur pendek dari Denpasar ke Ubud, kemudian balik lagi ke Denpasar. Jalur ini sebagian sudah pernah saya lalui. Juga sudah saya rangkai di Google My Maps. Ban sepeda saya pompa. Tetapi bannya tak bisa sampai benar-benar memiliki tekanan yang pas. Masih lembek saja. Pompa yang saya gunakan rusak. Katupnya lepas. Ini membuat udara tak biaa masuk sempurna. Jika ban sudah terisi udara yang cukup, mengisinya lagi menjadi susah. Akhirnya saya cukupkan saja. Nanti diisi udara saja di bengkel pinggir jalan. Tak jauh dari rumah, ada bengkel sepeda. Perlengkapan bersepeda sudah siap. Yang spesial, saya membawa action cam GoPro Hero 5. Saya membeli kamera ini beberapa hari yang lalu. Jadi ini percobaan pertama saya bersepeda membawanya. Sebelumnya sudah. Tapi waktu naik motor dari kantor ke rumah, bukan saat bersepeda. Semoga hasilnya bagus.