Gamelan beleganjur dengan tempo cepat berulang membahana seperti menembus jauh ke angkasa. Ibu-ibu mulai menata banten maupun canang sari di meja utama dan bale pawedaan ketika sang pedanda mulai melantunkan mantra-mantra suci membuka upacara. Harum asap dupa semerbak memenuhi pura. Warna-warni kain dan hiasan pada bangunan-bangunan pelinggih pura menambah semarak di pagi yang sejuk ini. Di beberapa sudut, para sanak saudara duduk membentuk kelompok-kelompok kecil menunggu ambil bagian dalam prosesi upacara. Anak-anak bermain ke sana kemari, yang mana sesekali diingatkan oleh orang-orang dewasa. Sementara di bale dauh -rumah bagian barat-, yang berada di luar area pura, para pemangku pura di desa serta klian atau ketua adat duduk bersila menyaksikan jalannya upacara. Menjelang siang cuaca tak bertambah panas. Hujan yang mengguyur semalam masih menyisakan mendung. Sepertinya nyala api sang juru terang (pawang hujan) keluarga telah direstui ketika memohon alam untuk t
Kumpulan catatan dan coretan-coretan dari I Komang Gde Subagia