Perayaan Waisak di Borobudur tahun ini dikatakan tidak hening bagi para pelakunya karena lebih dominan menjadi objek wisata. Beberapa tulisan blog dan status twitter di internet mengabarkan itu semua. Katanya banyak para pengunjung untuk melihat prosesi perayaan Waisak ini. Bahkan jumlah pengunjung yang bukan sebagai peziarah itu jauh lebih banyak dari pada mereka yang merayakannya. Dan yang menjadi masalah bukan pada banyak sedikitnya pengunjung yang menjadikan perayaan Waisak ini bak pertunjukan wisata, tetapi lebih kepada sikap yang ditunjukkan pada perayaan tersebut. Ada yang berpakaian tidak sopan, ada yang menaiki altar ketika para peziarah berdoa, ada yang ikut berdesakan atau pun bertanya macam-macam yang tidak tepat pada waktunya. Seperti perayaan Waisak di Borobudur, hal serupa juga sering terjadi ketika perayaan Kesodo di Bromo. Dataran tinggi Tengger yang juga merupakan objek wisata populer akan menjadi sangat ramai ketika ada upacara di bulan Sada ini. Jika kita m
Kumpulan catatan dan coretan-coretan dari I Komang Gde Subagia