Seminggu yang lalu dua peleton Kompeni Semarang diberangkatkan ke Bali. Entah berapa lagi dari tempat-tempat lain. Nampaknya Kompeni kewalahan dalam perangnya di Bali. Padahal jarak Sanur ke Denpasar hanya enam kilometer, sedang jarak Kuta ke Denpasar hanya sebelas kilometer. Mereka telah bertempur selama dua puluh hari dan Denpasar belum juga jatuh. Tahu Tuan artinya ini? Senjata tajam yang dapat bertahan selama dua puluh hari terhadap senjata api? Patut rasanya Tuan bangga pada kenyataan ini. Dua puluh hari, Tuan! Seminggu setelah datangnya surat itu koran memberitakan : Denpasar jatuh! Setelah aku hitung sejak tanggal mulainya penyerangan Kompeni, ternyata tempat itu jatuh setelah tiga puluh hari bertempur. Berita di balik berita yang ditulis Ter Haar mengatakan : Itulah peperangan gagah, jarang tandingannya dalam sejarah umat manusia, mungkin juga satu-satunya. Raja Klungkung, I Dewa Agoeng Djambe, telah memerintahkan semua keluarga raja di Denpasar dan semua punggawa,
Kumpulan catatan dan coretan-coretan dari I Komang Gde Subagia