Skip to main content

Cimol

Cimol yang ini bukan nama makanan. Melainkan nama pasar. Cimol atau Cibadak Mal, bursa pakaian bekas impor terbesar di Bandung. Terletak di Pasar Induk Gede Bage, kawasan Bandung Timur. Tempatnya luas, dengan latar belakang Gunung Palasari dan Manglayang jelas terlihat di sebelah timur laut.

Dulu, pasar ini berlokasi di sepanjang Jalan Cibadak Bandung. Makanya dikenal dengan nama Cibadak Mal alias Cimol. Namun, konon katanya, karena keberadaannya ilegal, akhirnya dipindahkan ke Tegalega. Dan kemudian akhirnya ke Gede Bage.

Hari Minggu lalu, karena ada satu acara yang batal dilaksanakan ama anak-anak Astacala, akhirnya kuputuskan untuk jalan-jalan. Ama Astaka. Beugh... Lagi-lagi ama orang ini (sori bro). Tapi udahlah, daripada nongkrong nggak jelas seperti orang bodoh.

Aku sebelumnya nggak begitu tahu tentang keberadaan tempat ini. Astaka sih cuman bilang ngajakin ke Cimol. Liat-liat celana lapangan atau jaket bulu angsa. Siapa tahu ada yang bagus dan murah. Buat ke gunung. Secara perlengkapan outdoorku yang kutinggal di sekretariat udah nggak jelas ujungnya ke mana.

Ngomongin Cimol, walaupun dari namanya adalah mal, tapi sungguh sangat berbeda jauh dengan mal-mal pada umumnya. Lebih cenderung mirip pasar. Dengan kios-kios ataupun kotak-kotak kayu tempat meletakkan pakaian. Jumlahnya banyak sekali. Mulai dari celana jins, baju, jaket, sepatu, tas, dan lain-lain. Barang-barang yang dijual lumayan beragam. Banyak yang bagus juga kok. Aku sempat naksir ama satu jaket bulu angsa warna hitam yang tebal. Masih bagus. Banget lagi. Cuman nggak jadi kubeli (lagi kere). Dan menurutku, kalau belanja barang bekas begini, jangan pakai gengsi, harus pinter memilih, dan tawar-menawar harga. Karena jika tidak, barang bagus yang diinginkan bakalan cepat diambil pembeli lain. Atau bisa jadi menyesal karena barang yang dibeli tidak sesuai keinginan.

Apapun itu, Cimol memang tempat yang cocok jika kita ingin berburu pakaian bekas impor, murah, dan bagus. Ayo siapa yang mau? Dipilih...! Dipilih...! Murah meriah...! Sepuluh ribu tiga...! Sepuluh ribu tiga... !

Bandung, Januari 2008

Comments

Post a Comment